A. Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia
Beberapa penyakit dapat menyerap pada sistem reproduksi manusia. Oleh karena itu untuk menghindari penyakit pada sistem reproduksi kita harus mencegahnya dengan menjaga kebersiahan.
B. Macam Macam Penyakit Pada Sistem Reprouksi Manusia
Ada banyak penyakit yang menyerang organ reproduksi, diantaranya adalah sebagai berikut
1. AIDS
AIDS adalah kepanjangan dari Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome. Penyakit AIDS disebabkan oleh virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang menyerang sel darah putih, dimana sel darah putih berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuh yaitu menangkal infeksi atau serangan penyakit terhadap tubuh, sehingga penderita AIDS menjadi rentan terhadap berbagai infeksi. Penyakit Flu bisa membuat penderita AIDS meninggal.
a. Penularan AIDS
Virus HIV dapat menular ke seseorang. Penuilaran AIDS tidak menyebar melalui udara, berjabat tangan dan melalui peralatan makan penderita AIDS. Tapi virus HIV dapat menular melalui transfusi darah ( donor darah seseorang yang terinfeksi HIV ) atau melalui alat – alat yang menyebabkan luka seperti jarum suntik, jarum infus dan dapat juga melalui kontak seksual.
b. Pencegahannya
Sampai saaat ini belum ditemukan cara penyembuhan penyakit ini. Oleh karena itu lebih baik kita menghindari penyakit ini dengan cara mencegah penularan HIV, diantaranya :
1. Menggunakan jarum suntik yang seteril dan sekali pakai
2. Memeriksa darah sebelum transfusi darah, sehingga dapat dipastikan aman dari virus HIV.
3. Hanya melakuakn kontak seksual dengan pasangan yang sah
4. Menghindari hubungan seks bebas dengan penderita virus HIV
5. Menghindarai hubungan seks dengan pecandu narkoba
2. Gonorea
Pebyakit gonorea disebabkan oleh bakteri Neisseria Gonorrhoeae. Pada umumnya penularannya melalui hubungan kelamin yaitu secara genito-genital, oro-genital, dan ano-genital. Selain itu juga dapat terjadi secara manual melalui alat-alat, pakaian, handuk, termometer, dan sebagainya. Penderita gonorea akan merasakan sakit pada saat urinasi dan kadang kadang urine menegluarkan nanah.
3. Sifilis
Sifilis adalah penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh bakteri spiroseta, Treponema pallidum. Penularan biasanya melalui kontak seksual, tetapi ada beberapa contoh lain seperti kontak langsung dan kongenital sifilis (penularan melalui ibu ke anak dalam uterus). Bila tidak terawat, sifilis dapat menyebabkan efek serius seperti kerusakan sistemsaraf, jantung, atau otak.
a. Gejala
1. Gejala biasanya mulai timbul dalam waktu 1-13 minggu setelah terinfeksi.
2. merasa tidak enak badan (malaise), kehilangan nafsu makan, mual, lelah, demam dan anemia.
3. Sedangkan pada fase laten dimana tidak nampak gejala sama sekali.
b. Cara perawatan :
1. Sifilis dapat dirawat dengan penisilin atau antibiotik lain.
2. Dengan penyuntikan procaine penisilin disetiuap pantat (procaine diikutkan untuk mengurangi rasa sakitdosis harus diberikan setengah di setiap pantat karena bila dijadikan satu dosis akan menyebabkan rasa sakit)
3. Memberikan kapsul azithromycin lewat mulut (memiliki durasi yang lama) dan harus diamati. Cara ini mungkin gagal karena ada beberapa jenis sifilis kebal terhadap azithromycin.
c. Pencegahan :
1. Pencegahan aktivitas seksual dengan orang yang memiliki penyakit kelamin menular dan dengan orang berstatus penyakit negatif.
2. Setia pada pasangan, dan melakukan kontak seksual dengan pasangan yang sah.
4. Klamidia / Chlamydia
Penyakit Klamidia tergolong dalam infeksi menular seksual (IMS) pada manusia yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Istilah infeksi Klamidia dapat juga merujuk kepada infeksi yang disebabkan oleh setiap jenis bakteri dari keluarga Chlamydiaceae. C. trachomatis hanya ditemukan pada manusia. dapat merusak alat reproduksi manusia dan penyakit mata. Penyakit ini adalah merupakan salah satu IMS yang paling umum di seluruh dunia – yang diperkirakan sekitar 2,3 juta orang di Amerika Serikat yang terinfeksi Klamidia.
Klamidia dapat ditularkan melalui hubungan seksual secara vaginal, anal, atau oral, dan dan dapat mengakibatkan bayi tertular dari ibunya selama masa persalinan. Antara setengah dan tiga perempat dari semua wanita yang mengidap Klamidia pada leher rahim (cervicitis) tidak memiliki gejala dan tidak tahu bahwa mereka terinfeksi. Pada pria, infeksi terjadi pada saluran kencing (urethritis). Jika Tanpa perawatan, Klamidia dapat menyebabkan infeksi serius reproduksi dan masalah-masalah kesehatan lainnya. Klamidia mudah diobati dengan antibiotik. Pada wanita, klamidia dapat menyebabkan Penyakit Radang Panggul (PRP) yang berakibat wanita tersebut menjadi mandul (tidak dapat mempunyai anak).
a. Gejala
1. Pada pria keluarnya putih dari penis dengan atau tanpa rasa sakit pada kencing dan menyebabkan peradangan pada daerah penyimpanan dan kantung sperma (epididymitis).
2. Pada wanita rasa panas terbakar pada pinggul
3. Nyeri atau rasa panas ketika buang air kecil, kotoran yang tidak biasa dari penis, testikel bengkak atau lembut, dan demam.
b. Pengobatan
1. Dapat disembuhkan menggunakan antibioyik secara efektif setelah tereteksi
2. Centers for Disease Control (CDC – US) menyediakan pedoman untuk perawatan berikut:
-> Azitromisin 1 gram oral sebagai dosis tunggal, atau-> Doxycycline 100 mg dua kali ssehari selama tujuh hingga empat belas empat belas hari.-> Tetrasiklin-> Eritromisin
5. Herpes Genetalis
Herpes Genitalis adalah infeksi akut (STD=sexually transmitted disease), yang disebabkan oleh Virus Herpes Simplex (terutama HSV=Herpes Simplex Virus type II), ditandai dengan timbulnya vesikula (vesikel = peninggian kulit berbatas tegas dengan diameter kurang dari 1 cm dan dapat pecah menimbulkan erosi kayak koreng kecil) pada permukaan mukosa kulit (mukokutaneus), bergerombol di atas dasar kulit yang berwarna kemerahan.
Saat ini dikenal dua macam herpes yakni herpes zoster dan herpes simpleks. Kedua herpes ini berasal dari virus yang berbeda. Herpes zoster disebabkan oleh virus Varicella zoster. Zoster tumbuh dalam bentuk ruam memanjang pada bagian tubuh kanan atau kiri saja. Jenis yang kedua adalah herpes simpleks, yang disebabkan oleh herpes simplex virus (HSV). HSV sendiri dibedakan menjadi dua jenis, yaitu HSV-1 yang umumnya menyerang bagian badan dari pinggang ke atas sampai di sekitar mulut (herpes simpleks labialis), dan HSV-2 yang menyerang bagian pinggang ke bawah. Sebagian besar herpes genitalis disebabkan oleh HSV-2, walaupun ada juga yang disebabkan oleh HSV-1 yang terjadi akibat adanya hubungan kelamin secara orogenital, atau yang dalam bahasa sehari-hari disebut dengan oral seks, serta penularan melalui tangan.
a. Gejala
Herpes genitalis primer memiliki masa inkubasi antara 3 - 7 hari. Gejala yang timbul dapat bersifat berat tetapi bisa juga tidak tampak, terutama apabila lukanya berada di daerah mulut rahim pada perempuan. Pada awalnya, gejala ini didahului oleh rasa terbakar beberapa jam sebelumnya pada daerah dimana akan terjadi luka. Setelah luka timbul, penderita akan merasakan tidak enak badan, demam, dll. Luka yang terjadi berbentuk vesikel atau gelembung-gelembung. Kemudian kulit tampak kemerahan dan muncullah vesikel yang bergerombol dengan ukuran sama besar. Vesikel yang berisi cairan ini mudah pecah sehingga menimbulkan luka yang melebar. Bahkan ada kalanya kelenjar getah bening di sekitarnya membesar dan terasa nyeri bila diraba.
Pada pria gejala akan tampak lebih jelas karena tumbuh pada kulit bagian luar kelenjar penis, batang penis, buah zakar, atau daerah anus. Sebaliknya, pada wanita gejala itu sulit terdeteksi karena letaknya tersembunyi. Herpes genitalis pada wanita biasanya menyerang bagian labia majora, labia minora, klitoris, malah acap kali leher rahim (serviks) tanpa gejala klinis. Gejala itu sering disertai rasa nyeri pada saluran kencing.
b. Penularan dan Pencegahannya
Baik HSV-1 maupun HSV-2 menular melalui kontak kulit, ciuman, hubungan seks dan oral seks. Herpes paling mudah ditularkan pada masa terjadinya luka aktif. Akan tetapi virus juga dapat menyebar selama tidak ada gejala yang tampak, dan ditularkan dari daerah yang kelihatannya tidak aktif. Sebagian besar penularan herpes genitalis ini terjadi melalui kontak seksual. Sulitnya, kadang-kadang penderita tidak sadar bahwa ia sedang kambuh, sehingga dengan melakukan hubungan seks yang tidak terlindungi, ia menularkan virus ini ke pasangannya.
Memang akibat infeksi HSV-2 jarang sampai menimbulkan kematian pada orang dewasa. Namun herpes genitalis perlu penanganan serius, karena selain belum ada obat atau vaksin yang efektif, perkembangan akibatnya pun sulit diramalkan. Infeksi primer dini yang segera diobati besar kemungkinan akan dapat mencegah penyakit ini kambuh, sedangkan infeksi rekuren (ulangan) hanya dapat dibatasi frekuensi kambuhnya.
Suami atau istri dengan pasangan yang pernah terinfeksi herpes genitalis perlu melakukan proteksi individual dengan cara menggunakan dua macam alat perintang, yaitu spermicidal foam (busa pembasmi sperma) dan kondom. Spermicidal foam mampu mematikan virus, sedangkan kondom berfungsi untuk menghambat atau mengurangi masuknya virus. Sementara itu si pengidap harus berusaha menyingkirkan faktor-faktor pencetus seperti yang sudah diungkapkan di atas.
Yang juga dikhawatirkan adalah penularan ibu yang mengidap HSV kepada bayi yang dikandung/dilahirkannya. Bila penularan (transmisi) terjadi pada trimester I kehamilan, hal itu cenderung mengakibatkan abortus. Sedangkan pada trimester II bisa terjadi kelahiran prematur. Bayi yang lahir dari ibu yang menderita herpes genitalis dapat menderita kelainan yang sangat beragam, mulai dari hepatitis, ensefalitis bahkan bisa lahir dalam keadaan mati.
Selain pencegahan terhadap penularan serta menghindari faktor pencetus bagi penderita, yang perlu juga diperhatikan adalah kondisi kejiwaan bagi penderita herpes genitalis ini. Anggapan bahwa herpes adalah penyakit kotor, tidak dapat disembuhkan, menular dengan mudah, dll, membuat orang yang terkena herpes akan malu dan takut melakukan pemeriksaan dan berobat. Padahal apabila pengobatan dilakukan sedini mungkin, maka penyakit ini lebih bisa dikendalikan.
6. Infeksi Jamur
1. Disebabkan oleh jamur
2. Menyebabkan Kegatalan berwarna merah di bawah kulit pria yang tidak di sunat
3. Pada wanita akan keluar cairan kental berwarna putih yang akan membuat gatal gatal.
7. Vaginistis
1. Infeksi pada wanita yang biasa menyebabkan keluarnya cairan putih dari vagina yang berbau dan menimbulkan ketidak nyamanan.
2. Disebabkan oleh berbagai jenis baketeri ( gonorrhea, chlamydia ) dan jamur.
3. Pada umumnya dapat disembuhkan dengan obat yang tepat sesuai dengan penyebabnya.
8. Bisul pada Alat Kelamin
1. Disebabkan oleh virus ( Virus Human Papilloma atau HPV )
2. Dapat berakibat serius pada wanita karena dapat menyebabkan kanker serfiks
3. Pada umumnya tidak dapat terlihat pada wanita karena berada di dalam vagina dan terlalu kecil pada pria.
Search in Google ?
Categories
- Berita (2)
- INDONESIA (1)
- Kesehatan (4)
- Sejarah Dunia (1)
- Tutorial Blog (5)
Total Pageview
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Followers
Sabtu, 15 Oktober 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Komentar:
Posting Komentar